Israel Ambil Alih Rumah Warga, Berlakukan Jam Malam di Tepi Barat

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Minggu, 28 Des 2025 06:00 WIB

Pasukan Israel menguasai rumah warga dan memberlakukan jam malam di Qabatiya, Tepi Barat, dalam operasi militer besar-besaran. Ilustrasi. Israel ambil alih sejumlah rumah warga Palestina di Tepi Barat. (REUTERS/Mohamad Torokman)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan Israel mengambil alih sejumlah rumah warga dan memberlakukan jam malam penuh di Kota Qabatiya, Tepi Barat yang diduduki, pada hari kedua operasi militer besar-besaran yang diperintahkan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

Sumber-sumber lokal menyebutkan pasukan Israel menutup seluruh akses masuk ke Qabatiya pada Sabtu (waktu setempat), sambil melakukan penangkapan massal dan menginterogasi puluhan warga. Sejumlah rumah dilaporkan diubah menjadi pusat interogasi militer, memaksa keluarga yang tinggal di dalamnya mengungsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan puluhan keluarga dipaksa keluar dari rumah mereka selama operasi berlangsung. Radio Angkatan Darat Israel juga mengonfirmasi Qabatiya berada di bawah status "jam malam penuh".

Operasi ini menyusul perintah langsung Katz agar militer "bertindak tegas" terhadap Qabatiya. Ia mengklaim kota tersebut merupakan asal seorang warga Palestina yang dituduh melakukan serangan penikaman dan penabrakan kendaraan di Israel utara.

Dalam pernyataan resminya pada Jumat, militer Israel menyatakan telah mengerahkan pasukan dari beberapa divisi, termasuk polisi perbatasan dan badan intelijen domestik Shin Bet. Pasukan disebut telah menggerebek rumah terduga pelaku dan tengah bersiap untuk merobohkannya.

Praktik penghancuran rumah keluarga warga Palestina yang dituduh melakukan serangan telah lama dikecam kelompok hak asasi manusia. Mereka menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk hukuman kolektif yang melanggar hukum internasional.

Militer Israel menyatakan operasi akan berlanjut dengan menyisir lokasi-lokasi lain di Qabatiya untuk menangkap orang-orang yang dicari dan menemukan senjata.

"Warga hidup dalam ketakutan," kata seorang penduduk Qabatiya kepada Al Jazeera. "Ada ancaman dan hasutan dari pihak Israel."

Penggerebekan militer pada Sabtu juga meluas ke wilayah lain di Tepi Barat, termasuk desa-desa di sekitar Ramallah dan Hebron. Wafa melaporkan delapan warga Palestina ditangkap setelah pasukan Israel menyerbu kota Dura, Abda, dan Imreish di dekat Hebron.

Serangan dan operasi militer Israel di Tepi Barat telah menjadi peristiwa hampir setiap hari sejak perang Israel di Gaza. Sejak 7 Oktober 2023, otoritas Israel dilaporkan telah menangkap hampir 21 ribu warga Palestina.

Hingga 1 Desember, sekitar 9.300 tahanan Palestina berada di penjara Israel, lebih dari sepertiganya ditahan tanpa dakwaan. Sejumlah laporan juga menyebut para tahanan mengalami penyiksaan, kekerasan seksual, bahkan kematian selama dalam tahanan.

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |