LSP MUI Dukung IIHF 2025, Perkuat Sertifikasi Halal Nasional

12 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Sertifikasi Profesi Majelis Ulama Indonesia (LSP MUI) menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem halal nasional dengan mendukung penuh penyelenggaraan Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025.

Festival yang digelar pada 20-22 Juni di Jakarta Convention Center (JCC) ini menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan sekaligus menguatkan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

IIHF 2025 sendiri diinisiasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan tema "Halal Indonesia untuk Dunia."

LSP MUI memanfaatkan momentum ini dengan hadir di Booth S17, menghadirkan berbagai informasi seputar skema sertifikasi profesi di sektor halal.

Antara lain mulai dari Auditor Halal, Penyelia Halal, hingga Pengawas Syariah, semua profesi ini memiliki peran vital dalam menjamin kehalalan produk dan layanan berbasis syariah.

Didirikan pada 2020, LSP MUI merupakan lembaga gabungan dari dua entitas sebelumnya di bawah Majelis Ulama Indonesia, yaitu LSP LPPOM MUI dan LSP DSN MUI. Lembaga ini telah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan nomor BNSP-LSP-1644-ID.

Di bidang penjaminan halal, LSP MUI menyelenggarakan sertifikasi Auditor Halal dan Penyelia Halal. Auditor Halal sendiri memiliki peran penting sebagai wakil dari Komisi Fatwa MUI, yang melakukan audit dan pemeriksaan produk halal.

Sertifikasi dilakukan dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Auditor Halal No. 266 Tahun 2019.

Selain itu, di ranah ekonomi syariah, LSP MUI juga menyelenggarakan sertifikasi Pengawas Syariah untuk menjamin kepatuhan lembaga keuangan dan bisnis terhadap prinsip-prinsip syariah. Keseluruhan proses ini dilakukan secara terstandar dan diverifikasi oleh BNSP.

LSP MUI juga bertanggung jawab dalam pengembangan standar kompetensi, skema sertifikasi, serta tempat uji kompetensi (TUK) di bidang penjaminan halal dan ekonomi syariah.

Untuk itu, LSP MUI aktif melibatkan sejumlah pemangku kepentingan seperti BPJPH, BPOM, OJK, serta asosiasi industri seperti ASBISINDO, AASI, AFFI, dan GAPMMI. Sinergi lintas sektor ini menjadi kunci dalam menjawab kebutuhan industri terhadap SDM kompeten di bidang halal.

Ke depan, LSP MUI tengah menyiapkan perluasan skema sertifikasi profesi baru seperti Juru Sembelih Halal, Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM), hingga Arbiter Syariah.

Sementara itu, IIHF 2025 menjadi panggung besar yang tidak hanya memamerkan produk halal dari sektor makanan, minuman, kosmetik, farmasi, hingga fashion, tetapi juga menghadirkan berbagai aktivitas edukatif seperti kajian Islami, talkshow, hingga hiburan dari musisi seperti Raim Laode dan Fabio Asher.

Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan atau Babe Haikal, menyampaikan bahwa ajang ini merupakan strategi diplomasi halal Indonesia. IIHF 2025 diikuti oleh 25 negara dan menghasilkan 26 kerja sama internasional, terdiri dari 16 nota kesepahaman (MoU) dan 11 perjanjian pengakuan bersama (MRA).

"Mari kita support, kita dukung supaya halal Indonesia melambung ke internasional. Yang kami canangkan dari halal adalah Halal Indonesia untuk masyarakat dunia," ujarnya saat pembukaan acara.

Partisipasi LSP MUI dalam IIHF 2025 mempertegas pentingnya peran SDM dalam menjadikan Indonesia pusat halal dunia. Bukan hanya dari sisi produk, tetapi juga dari kualitas profesi dan keahlian di baliknya.

(inh)

Read Entire Article
| | | |