PM Benjamin Netanyahu Mau Temui Trump di AS, Ada Apa?

3 hours ago 5

CNN Indonesia

Senin, 29 Des 2025 18:35 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu akan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida pada Senin (29/12). PM Israel Benjamin Netanyahu akan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida pada Senin (29/12). (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida pada Senin (29/12) untuk membahas kelanjutan tahap kedua gencatan senjata Gaza.

Pertemuan di resor Mar-a-Lago milik Trump itu berlangsung di tengah kekhawatiran sejumlah pejabat Gedung Putih bahwa Israel dan Hamas menunda kelanjutan gencatan senjata Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump mengatakan Netanyahu yang meminta pertemuan tersebut. Ia disebut paling cepat Januari, akan mengumumkan pemerintahan teknokrat Palestina di Gaza serta pengerahan pasukan stabilisasi internasional.

Juru bicara pemerintah Israel, Shosh Bedrosian, menyebut Netanyahu akan membahas fase kedua gencatan senjata yang mencakup pelucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Gaza.

Netanyahu juga akan mengangkat isu "bahaya yang ditimbulkan Iran bukan hanya bagi kawasan Timur Tengah, tetapi juga bagi AS," kata Bedrosian, seperti dikutip AFP.

Gencatan senjata Gaza pada Oktober adalah salah satu pencapaian utama tahun pertama Trump kembali berkuasa.

Tetapi pemerintahannya dan para mediator regional ingin mempertahankan momentum tersebut.

Waktu pertemuan Netanyahu "sangat signifikan," kata salah satu kepala komisi pembangunan perdamaian Aliansi untuk Dua Negara, Gershon Baskin.

"Tahap kedua harus dimulai," katanya kepada AFP. Ia juga menambahkan "Saya pikir Amerika menyadari ini sudah terlambat karena Hamas memiliki terlalu banyak waktu untuk membangun kembali kehadirannya."

Tahap pertama kesepakatan gencatan senjata menyaksikan Hamas membebaskan sandera yang tersisa, baik hidup maupun mati, dari serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Hamas telah mengembalikan semua sandera kecuali jenazah satu orang. Kedua pihak menuduh sering terjadi pelanggaran gencatan senjata.

Pada tahap kedua, Israel seharusnya menarik diri dari posisinya di Gaza, sementara Hamas seharusnya meletakkan senjatanya, sebuah poin penting bagi gerakan Islamis tersebut.

Sementara itu, otoritas sementara dimaksudkan untuk memerintah wilayah Palestina, dan pasukan stabilisasi internasional (ISF) akan dikerahkan.

(rnp/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |