Ramai-ramai Investor Asing Ngadu ke Purbaya soal Sulit Investasi di RI

3 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan banyak investor asing mengeluh lantaran kesulitan menanamkan modal di Indonesia.

Keluhan tersebut datang dari pelaku usaha luar negeri yang telah memiliki maupun berencana menanamkan investasi di Indonesia, termasuk dari Singapura dan sejumlah negara lain.

"Sudah banyak akan mengadukan dari luar negeri, Singapura dan negara-negara lain. Yang pengusahanya punya investasi disini, beberapa sudah masuk kali," ujar Purbaya dalam media briefing di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Rabu (31/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, ia menilai optimisme investor asing mulai tumbuh seiring upaya pemerintah mengurai hambatan usaha.

Pemerintah, sambung Purbaya, tengah fokus mengidentifikasi dan mengatasi berbagai persoalan yang selama ini menghambat dunia usaha. Salah satunya melalui forum debottlenecking yang mulai rutin digelar untuk memetakan masalah konkret yang dihadapi pelaku bisnis.

"Harusnya itu akan pelan-pelan kita hilangkan. Hal-hal yang menghambat bisnis para pelaku usaha disini," terangnya.

Sang Bendahara Negara menyampaikan langkah-langkah tersebut diyakini akan mendorong perbaikan iklim investasi secara bertahap.

Menurutnya, perubahan besar tidak bisa terjadi secara instan, namun arah kebijakan yang konsisten akan memberi dampak positif dalam jangka menengah.

"Saya yakin kalau itu dijalankan dengan konsisten, iklim investasi akan bergerak semakin baik. Saya mau bilang, drastis perubahan kan enggak mungkin, jadi seharusnya semakin baik," ujarnya.

Seiring dengan perbaikan iklim usaha, Purbaya optimistis target pertumbuhan ekonomi nasional 6 persen pada 2026 dapat dicapai. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi pada 2025 masih berada di kisaran yang solid.

"Tahun 2026, harusnya pertumbuhan 6 persen seperti yang saya bilang sebelum-sebelumnya tidak terlalu sulit tercapai. (Tahun) 2025 kita masih angka ruang keempat diatas 5,5 persen. Full yearnya sekitar 5,2 persen," ujar Purbaya.

Untuk mencapai target tersebut, ia mendorong percepatan belanja fiskal sejak awal tahun serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan otoritas moneter agar pelaksanaan kebijakan ekonomi berjalan lebih sinkron.

Purbaya menambahkan komunikasi yang lebih intensif dengan Bank Indonesia (BI) dilakukan untuk memastikan kebijakan fiskal dan moneter berjalan searah.

Di saat yang sama, ia mengklaim pemerintah juga berkomitmen meninjau dan memperbaiki regulasi yang dinilai mengganggu aktivitas usaha.

"Nanti peraturan-peraturan yang mengganggu kita akan deteksi dan kita akan perbaiki secepatnya. Jadi itu aja sudah cukup untuk tumbuh 6 persen atau lebih," ujar Purbaya.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Read Entire Article
| | | |