Ilustrasi.
JAKARTA – Penemuan ratusan mumi misterius di tengah gurun di China telah membuat bingung para peneliti. Pasalnya, penemuan mumi biasanya terkait dengan Mesir Kuno dan jarang terjadi di China, meski ada sisa-sisa mumi lain yang ditemukan di berbagai penjuru dunia, termasuk di Amerika Selatan.
Kini, asal-usul mumi tersebut kini telah dipersempit oleh para ahli, dengan hasil yang cukup mengejutkan.
Dilansir Indy100, ratusan mumi manusia ini ditemukan di gurun Daerah Otonomi Uyghur, Xinjiang, China, yang terletak dekat Jalur Sutra di Cekungan Tarim. Mumi ini membingungkan para ahli karena tidak cocok dengan tradisi dan penampilan yang tampak asing di wilayah tersebut.
Para ahli kini telah menggunakan data genetik untuk menentukan asal-usulnya.
Berdasarkan hasil pengataman, mumi-mumi tersebut berasal dari antara 2.000 SM hingga 200 M dan memiliki ciri-ciri "Barat", serta mengenakan pakaian wol berwarna-warni. Di samping mumi-mumi itu tersebut terdapat indikator budaya pertanian, termasuk hewan seperti sapi, domba, dan kambing, serta produk makanan seperti gandum, jelai, dan keju. Mumi-mumi tersebut ditemukan terkubur dalam peti mati berbentuk perahu yang ditutupi kulit sapi.
Dalam sebuah penelitian di jurnal Nature, para ahli menganalisis data genetik yang dikumpulkan dari 13 mumi Cekungan Tarim yang paling awal diketahui. Mumi-mumi tersebut berasal dari tahun 2.100 hingga 1.700 SM dan telah mengungkapkan asal-usul mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mumi-mumi tersebut merupakan keturunan langsung dari Bangsa Eurasia Utara Kuno – sekelompok pemburu-pengumpul yang menempati padang rumput Eurasia utara dan Siberia. Mereka adalah kelompok yang menghilang sekira 10.000 tahun yang lalu meskipun telah tersebar luas sebelum itu.