Jakarta, CNN Indonesia --
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.377 per dolar AS pada Selasa (24/6) pagi.
Rupiah menguat 115 poin atau 0,7 persen dibandingkan penutupan sore kemarin. Pada akhir perdagangan kemarin, rupiah ditutup di level 16.492 per dolar AS.
Sejumlah mata uang Asia juga ikut menguat pagi ini. Yen Jepang naik 0,47 poin atau 0,32 persen, yuan China naik 0,0044 poin atau 0,06 persen, dan dolar Singapura naik 0,0006 poin atau 0,05 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penguatan juga dialami ringgit Malaysia yang naik 0,0391 poin atau 0,91 persen. Selain itu, won Korea Selatan naik 14,61 poin atau 1,06 persen, peso Filipina naik 0,616 poin atau 1,07 persen. Adapun baht Thailand melemah 0,017 poin atau 0,05 persen.
Sejumlah mata uang negara maju juga ikut menguat. Euro Eropa naik 0,0012 poin atau 0,1 persen, poundsterling Inggris naik 0,0016 poin atau 0,12 persen, dolar Australia naik 0,0021 poin atau 0,33 persen, dan franc Swiss naik 0,0002 poin atau 0,02 persen.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menilai penguatan rupiah dan sejumlah mata uang disebabkan sinyal gencatan senjata antara Iran dengan Amerika Serikat dan Israel.
"Rupiah berpotensi menguat oleh harapan perdamaian di Timur Tengah setelah Trump mengatakan bahwa Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com, Selasa (24/6).
Selain itu, pelemahan dolar AS dipicu pernyataan dovish Pejabat The Fed Michelle Bowman. Dia mengatakan The Fed harus mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Meski demikian, Lukman menyoroti Iran yang belum membenarkan kabar gencatan senjata.
"Jadi, sentimen bisa berubah setiap saat dan rupiah berpotensi volatile. Range Rp16.300-Rp16.450," ujarnya.
(dhf/agt)