Jakarta, CNN Indonesia --
Padel semakin diminati berbagai kalangan terutama di kota-kota besar di Indonesia. Bagaimana sejarah padel, siapa penemunya, dan kapan olahraga mirip tenis ini tercipta?
Pada prinsipnya, padel adalah olahraga campuran tenis dan squash. Lapangan, net, dan cara main, hingga perhitungan skor mirip dengan tenis. Kemudian adanya dinding serupa kaca di sekeliling lapangan membuat padel mirip seperti squash.
Sejarah Padel
Berdasarkan situs Padel Magazine, padel ditemukan oleh Enrique Corcuera, seorang atlet dan pebisnis Meksiko yang membangun lapangan tenis di pekarangan rumahnya di Acapulco, Meksiko pada 1969.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bola yang terus-menerus keluar dari lapangan ketika bermain membuat Enrique membangun tembok berbahan semen dan pagar kawat. Ini karena Enrique tidak punya luas tanah yang cukup untuk membangun lapangan tenis yang sesuai standar.
Selain itu, ketidaksengajaan membangun dinding di sekitar lapangan adalah karena istri dari Enrique, Viviana sering memantul-mantulkan bola ke tembok rumah. Karena itu pula Enrique menempatkan dinding agar bola hanya berkutat di lapangan.
Enrique kerap bermain padel bersama teman-temannya. Nama olahraga tersebut tadinya 'Rebotenis' yang merupakan gabungan dari 'Rebotar' atau memantul dalam bahasa Spanyol lalu ditambahkan kata 'Tenis'.
Dari populer di kalangan terbatas, olahraga ini kemudian dikenal oleh komunitas kecil di Argentina yang menyebut dengan 'Paddel' dengan dua huruf 'D'. Saat istilah ini terdengar kembali ke Meksiko, huruf 'D' menjadi satu saja agar lebih sederhana.
Lalu pada 1974, Pangeran Alfonso dari Spanyol berlibur dengan keluarga Corcuera dan bermain padel. Terpincut dengan olahraga ini, saat kembali ke Spanyol Alfonso membangun dua lapangan padel di Marbella.
Popularitas Padel Meningkat Tajam
Padel kian populer di Spanyol. Pada 1991 dibentuk Federasi Padel International (FIP) yang diinisiasi oleh negara-negara hispanik seperti Spanyol, Argentina, dan Uruguay.
Peraturan permainan hingga lapangan diatur dalam regulasi yang jelas. Dinding lapangan pun diubah menjadi transparan agar penonton bisa melihat jalannya pertandingan.
Kini sudah ada 82 asosiasi padel di seluruh dunia. Termasuk Indonesia, olahraga ini kian digandrungi terutama setelah pandemi Covid-19.
Di Indonesia, popularitas padel meningkat karena sering dimainkan oleh para pesohor. Sederet aktris, pejabat, hingga konten kreator berlomba-lomba menjajal olahraga ini. Kekuatan media sosial menjadikan padel pun semakin digemari.
(ikw/ikw/jun)