Super Flu Subclade K Jadi Sorotan, Lebih Agresif dan Mudah Menular

3 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Super flu atau influenza A (H3N2) varian subclade K menjadi sorotan global setelah dilaporkan memicu lonjakan kasus di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Varian ini disebut lebih agresif, mudah menular, serta memicu gejala yang lebih berat dibandingkan flu musiman pada umumnya.

Dokter spesialis paru RS Paru Persahabatan, Agus Dwi Susanto, menjelaskan bahwa subclade K merupakan mutasi dari virus influenza yang sudah lama beredar. Namun, perubahan genetik tersebut membuat karakter virus menjadi berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada dasarnya influenza subclade K ini masih jenis influenza musiman, yaitu influenza A (H3N2), hanya mengalami mutasi sehingga memiliki beberapa sifat yang berbeda dengan influenza musiman pada umumnya," ujar Agus, melansir detikHealth.

Salah satu alasan utama mengapa super flu ini lebih mudah menyebar adalah kemampuan virus untuk berkembang biak lebih cepat di saluran pernapasan manusia.

Varian influenza ini memiliki laju replikasi yang lebih cepat di saluran napas. Selain itu, viral load di saluran napas atas lebih tinggi sehingga potensi penularannya meningkat.

"Mutasi subclade K membuatnya lebih resisten terhadap vaksin flu," tutur Agus.

Ia menegaskan, istilah super flu yang banyak digunakan masyarakat sebenarnya bukan istilah medis resmi. Sebutan tersebut muncul untuk menggambarkan flu dengan gejala lebih berat dan daya sebar yang lebih luas.

"Istilah super flu sebenarnya bukan istilah medis. Ini istilah awam untuk menggambarkan flu yang agresif, mudah menyebar, dan gejalanya lebih parah," tambahnya.

Lonjakan kasus super flu di Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, otoritas kesehatan melaporkan peningkatan signifikan kasus influenza selama musim dingin.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mencatat angka rawat inap akibat flu meningkat lebih dari 14 persen dalam sepekan terakhir, dengan subclade K menjadi salah satu varian yang mendominasi.

Sejumlah wilayah seperti New York, Louisiana, dan Colorado dilaporkan mengalami lonjakan kasus paling tajam. Manhattan bahkan mencatat peningkatan kasus lebih dari 104 persen dalam waktu singkat.

Para ahli menilai kepadatan penduduk dan mobilitas tinggi, termasuk perjalanan internasional, menjadi faktor yang mempercepat penyebaran virus.

Gejala super flu

Gejala super flu subclade K pada dasarnya mirip dengan flu biasa, namun dengan intensitas yang lebih berat dan durasi pemulihan yang lebih lama.

Melansir NewsNation Now, sejumlah gejala yang banyak dilaporkan antara lain:

• Demam tinggi

• Nyeri otot hebat

• Kelelahan ekstrem

• Batuk berkepanjangan

• Sakit tenggorokan

• Sakit kepala terus-menerus

Pada sebagian pasien, infeksi juga disertai:

• Sesak napas

• Nyeri dada

• Gangguan pencernaan

• Rasa lemas yang berlangsung lebih lama dibandingkan flu musiman

Kondisi ini membuat kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, serta penderita penyakit penyerta, berisiko mengalami komplikasi serius.

(nga/tis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |