Tabuk, Tempat Perang Terakhir Nabi Muhammad Kini Diselimuti Salju

4 hours ago 2

imf | CNN Indonesia

Minggu, 21 Des 2025 07:50 WIB

Tabuk adalah saksi bisu peperangan umat Islam melawan pasukan Romawi Timur (Byzantium) pada sekitar Oktober 630 atau 9 dalam tahun Hijriyah. Wilayah Tabuk, Arab Saudi, diselimuti salju tebal. (AFP/IBRAHIM ASSIRI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Cuaca dingin yang melanda Arab Saudi di penghujung tahun ini terasa ekstrem. Bahkan, Pusat Meteorologi Nasional Saudi memperkirakan akan ada lebih banyak salju di area-area sebelah utara ibu kota Riyadh.

Dan salju pun sudah turun di Kota Tabuk sejak Rabu (17/12). Kota Tabuk yang terletak di barat laut Arab Saudi, dekat perbatasan Yordania, terkenal sebagai "Gerbang Utara" Jazirah Arab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ada sisi sejarah dari kota ini. Tabuk adalah saksi bisu peperangan umat Islam melawan pasukan Romawi Timur (Byzantium) pada sekitar Oktober 630 atau 9 dalam tahun Hijriyah.

Dalam perang ini, Nabi Muhammad sendiri yang memimpin pasukan. Kala itu, Tabuk sedang dilanda panas terik dan perbekalan menipis. Perang fisik belum sempat terjadi, karena pasukan Romawi mundur lebih dulu dan menawarkan perjanjian damai.

Laman NU menuliskan, konflik antara Muslim dan Romawi sudah dimulai sejak terbunuhnya duta Nabi Muhammad bernama Al-Harits bin Umair di tangan Syurahbil bin Amr al-Ghassani. Setelah terbunuhnya Al-Harits, Rasulullah mengirim pasukan di bawah pimpinan Zaid bin Haritsah untuk menyerang pasukan Romawi di Mu'tah.

Setelah peperangan itu, ternyata sejumlah kabilah Arab mulai melepaskan diri dari Qaishar Romawi dan bergabung dengan umat Islam. Menyadari hal ini, Romawi segera mengambil sikap sebelum umat Islam benar-benar menjelma pasukan yang sangat kuat dan sulit dikalahkan.

Imperium Romawi kemudian menyiapkan kekuatan besar untuk menghancurkan pasukan Muslim. Ternyata kabar rencana penyerangan itu terdengar ke telinga umat Muslim kendati masih samar-samar.

Sadar bahwa Romawi merupakan imperium raksasa paling ditakuti pada masanya, membuat masyarakat Muslim di Madinah gelisah. Khawatir jika tiba-tiba Romawi datang menggempur mereka dan meluluhlantakkan Madinah.

Setelah memastikan bahwa Romawi akan menyerang, pasukan Muslim pun bergerak menuju Tabuk dengan membawa 30.000 prajurit, 10.000 lebih sedikit dibanding jumlah perajurit Romawi.

Pada momen inilah kaum Muslimin banyak menerima donasi, termasuk sahabat Nabi sendiri eeperti Abu Bakar As-Shidiq dan Umar bin Khatab. Sementara Rasulullah sendiri menitipkan keluarganya di Madinah kepada Ali bin Abi Thalib.

Ternyata pasukan yang dipimpin Nabi Muhammad memperoleh kemnangan meski tanpa pertumpahan darah. Romawi menawarkan perdamaian dengan sejumlah upeti dan pasukan Muslimin mendapatkan kejayaan, sebab kabilah-kabilah Arab yang sebagian mendukung Romawai, berbalik arah.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |