Usai Kanal YouTube Dihapus, Akun Instagram Masjid Jogokariyan Diblokir

5 hours ago 2

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah akun resmi Instagram milik Masjid Jogokariyan disebut telah diblokir oleh Meta. Kabar pemblokiran ini cuma berselang beberapa hari setelah kanal YouTube masjid tersebut dihapus.

Upaya pemblokiran ini disampaikan melalui unggahan akun Instagram alternatif resmi milik masjid, yakni @masjidjogokariyan.id, Selasa (24/6) pagi.

Mereka menyebut akun utama @masjidjogokariyan, lalu @remajamasjidjogokariyan, @kampoengramadhanjogokariyan, serta satu lagi akun Instagram Himpunan Anak Anak Masjid Jogokariyan telah mengalami pemblokiran secara sepihak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telah diblokir secara sepihak oleh pihak platform dan tidak lagi bisa diakses hingga waktu yang belum ditentukan," tulis unggahan itu.

Maka dari itu, seluruh informasi resmi kegiatan Masjid Jogokariyan dan unit-unitnya untuk sementara waktu akan dipusatkan serta disiarkan melalui akun alternatif @masjidjogokariyan.id.

"Kehilangan akses ini tidak akan menghentikan semangat dakwah dan pelayanan kami kepada masyarakat. Kami terus berikhtiar dan mengedepankan jalur resmi agar keadilan bisa ditegakkan. Jazakumullahu khairan atas doa, dukungan, dan kesetiaannya," lanjut unggahan itu.

CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada pihak pengelola Masjid Jogokariyan untuk mengutip unggahan tersebut.

Adapun pemblokiran ini hanya berselang beberapa hari setelah kanal YouTube masjid tersebut dihapus karena dianggap menyalahi kebijakan platform tersebut perihal organisasi kriminal atau ekstremis kekerasan.

Tak ada gerakan radikal

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz M. Jazir memastikan bahwa masjidnya, melalui konten-konten di kanal YouTube tak pernah sekalipun mendukung kegiatan organisasi kriminal atau ekstremis kekerasan.

"Jelas tidak, kita itu enggak ada gerakan-gerakan ekstrem, radikal," kata Jazir saat dihubungi, Minggu (22/6).

Penceramah-pembicara yang diundang seperti Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Abdul Somad (UAS) hingga Anies Baswedan juga dirasa tak pernah menyampaikan materi yang berpotensi menyalahi aturan main YouTube.

Akan tetapi, lanjut Jazir, pihak Masjid Jogokaryan mensinyalir aktivitas atau konten terakhir diunggah menampilkan sesi wawancara dengan Muhammad Husein atau Husein Gaza jadi penyebab dihapusnya kanal YouTube mereka.

"Kemungkinan itu (penyebabnya), karena itu wawancara terakhir itu kita ada streaming dengan Husein Gaza itu," kata Jazir.

[Gambas:Instagram]

Ungkap fakta genosida Israel

Jazir menyebut materi wawancara kala itu adalah seputar fakta genosida teroris Israel yang terjadi di Kota Gaza, Palestina. Adapun Husein Gaza sendiri dikenal sebagai aktivis hingga YouTuber sekaligus pendiri Lembaga Kemanusiaan INH asal Indonesia yang lama menetap di Gaza.

Sesi wawancara dengan Husein Gaza disiarkan secara langsung atau streaming di waktu setelah ibadah subuh. Durasinya kurang lebih sekitar 15 menit.

"Ya kan (di sesi wawancara) ada Husein Gaza bercerita kondisi Gaza hari ini, waktu itu beliau singgah di Masjid Jogokariyan, kemudian bercerita karena kita kan juga menyalurkan bantuan ke Gaza," ungkap Jazir.

Sebelum Husein Gaza, kata Jazir, beberapa narasumber lain yang diundang ke Masjid Jogokariyan juga pernah mendiskusikan kondisi di Palestina. Tapi, selama itu pula kanal YouTube milik masjid masih aman-aman saja.

"Ya yang dimaksud kelompok ekstrem itu apa kita nggak tahu, apalagi kelompok kriminal kita nggak tahu. Selama ini kita nggak, ya soal Gaza itu saja yang terakhir," kata Jazir.

"Nggak tahu apakah Husein Gaza itu diklasifikasi sebagai kelompok kriminal oleh YouTube, kita nggak tahu," sambungnya.

(kum/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |