Analisis Pakar Terkait Dugaan Penyebab Kematian Diplomat Kemlu

12 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus kematian diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) dengan kondisi muka tertutup lakban di kamar kos daerah Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat masih menjadi tanda tanya.

Kepolisian hingga saat ini terus menyelidiki penyebab kematian korban. Sejumlah saksi dan barang bukti pun telah dikumpulkan untuk proses penyelidikan.

Sosiolog Kriminalitas Universitas Gadjah Mada (UGM), Soeprapto mengatakan ada sejumlah informasi atau temuan menarik dalam perkara ini. Pertama, terkait kondisi muka atau kepala korban yang terlilit lakban berwarna kuning.

"Untuk itu perlu kiranya dicermati, jika posisi lilitan lakban sangat rapat, maka bisa jadi dilakukan sendiri atau orang lain. Posisi lakban yang berbeda dapat membantu analisis tentang siapa pelaku dan untuk tujuan apa dilakukan," kata Soeprapto kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/7).

Kedua, soal pintu kamar kos korban terkunci dari dalam. Kata Soeprapto, terkait hal ini perlu dilihat juga apakah jendela pada kamar kos itu bisa dilewati atau diakses orang.

Ketiga tentang tidak ada barang korban yang hilang. Menurutnya, hal ini bisa saja justru menjadi alibi seolah tidak ada penganiayaan atau pembunuhan dan pencurian.

Selanjutnya, soal akses kos yang relatif tertutup untuk orang luar. Soeprapto menyebut ini bisa menjadi bahan pemikiran spekulatif, korban meninggal karena serangan penyakit tertentu.

Kelima terkait keinginan korban ingin pindah kos setelah mobil laku. Soeprapto berujar, hal ini perlu didalami lebih lanjut jadi terkait penyebabnya ingin pindah.

"Keenam, tentang CCTV yang tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan, bisa saja karena pelakunya sudah cerdik dalam menghindari CCTV," ujarnya.

Dari serangkaian temuan itu, kata Soeprapto, maka ada berbagai kemungkinan terkait penyebab kematian korban. Yakni, penganiayaan, pembunuhan, meninggal karena penyakit, hingga bunuh diri.

"Jika memang dapat dipastikan bahwa kematiannya bukan karena penganiayaan, kekerasan atau pembunuhan, maka kemungkinan penyebabnya adalah karena serangan penyakit tertentu, atau karena tekanan jiwa, atau memang bunuh diri, khusus yang dilakukan dengan cara penyumbatan saluran pernafasan, biasanya ada tanda tersendiri," katanya.

"Analisis terakhir, jika betul dapat dipastikan bukan karena tindak kekerasan, berarti disebabkan oleh dua hal, yaitu karena gangguan kesehatan, atau gangguan psikologis, yang jika tidak ada satupun kerabat yang tahu, termasuk istrinya pun tidak tahu, berarti beliau sengaja merahasiakan problema yang dihadapinya," ujar dia menambahkan.

Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terbungkus isolasi atau lakban di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB.

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban juga tidak ada yang hilang.

Polisi juga belum menemukan indikasi pembunuhan dalam kasus ini. Kendati demikian, untuk kesimpulan penyebab kematian korban masih dalam proses penyelidikan.

(fra/dis/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |