CNN Indonesia
Minggu, 14 Des 2025 04:30 WIB
Ilustrasi. Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria menuturkan, kunci pemulihan jaringan telekomunikasi adalah dengan mengaktifkan kembali BTS. Namun jaringan listrik belum sepenuhnya pulih. (Istimewa)
Yogyakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI terus berupaya memulihkan jaringan telekomunikasi yang lumpuh di Sumatra. Karena jaringan listrik belum pulih, Komdigi mencari alternatif untuk mengaktifkan kembali Base Transceiver Station (BTS).
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria menuturkan, kunci pemulihan jaringan telekomunikasi adalah dengan mengaktifkan kembali BTS. Namun jaringan listrik di tiga provinsi terdampak sejak bencana akhir November 2025 kemarin sampai detik ini juga belum sepenuhnya pulih. Padahal, BTS hanya berfungsi ketika suplai listrik PLN tersedia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun demikian, kami akan berupaya selama masa perbaikan jaringan listrik itu dilakukan, Kominfo mencoba mencari solusi agar BTS-BTS ini bisa menyala dengan opsi-opsi yang lain, misalnya dengan genset," kata Nezar di UGM, Sleman, DIY, Sabtu (13/12).
Sembari mencari opsi lain, lanjut Nezar, Komdigi juga berunding dengan operator seluler atau provider telekomunikasi guna mempercepat proses ini sambil menunggu jaringan listrik pulih.
"Kita berupaya sekeras mungkin, ya, untuk bisa menormalkan jaringan telekomunikasi yang ada di daerah bencana," pungkasnya.
Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan aliran listrik di wilayah terdampak bencana dapat kembali pulih dalam waktu sekitar 1 minggu, meskipun proses perbaikannya menghadapi sejumlah kendala di lapangan.
Prabowo menjelaskan pemulihan aliran listrik tidak dapat dilakukan dengan cepat karena kondisi fisik infrastruktur serta faktor alam yang masih menjadi hambatan.
Menurutnya, sebagian wilayah masih tergenang banjir sehingga menghambat perbaikan jaringan dan pemasangan kabel. Ia meminta masyarakat untuk memahami bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu dan tidak dapat dilakukan secara seketika.
Hingga 11 Desember 2025 dilaporkan kondisi pemulihan Aceh tercatat 36 persen, Sumatra Utara 99,8 persen setelah longsor susulan dan Sumatra Barat telah menyala 100 persen sejak 5 Desember 2025.
Aceh merupakan wilayah terdampak yang masih memerlukan perhatian. Untuk mempercepat pemulihan di beberapa desa, PLN memerlukan dukungan pembukaan akses jalan yang masih terputus untuk transportasi material jaringan serta penyediaan BBM untuk operasional kendaraan.
(kum/els)















































