Menlu ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja di Malaysia Hari Ini

3 hours ago 3

CNN Indonesia

Senin, 22 Des 2025 03:03 WIB

Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025 akan mengadakan pertemuan khusus untuk membahas konflik Kamboja-Thailand, fokus pada de-eskalasi dan perdamaian. Foto asap yang mengepul pascaledakan di Provinsi Pursat, Kamboja, yang berbatasan dengan Thailand. Foto dirilis  Agence Kampuchea Press (AKP), 13 Desember 2025. (AFP/HANDOUT)

Jakarta, CNN Indonesia --

Malaysia--sebagai Ketua ASEAN 2025-- akan menyelenggarakan Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN untuk membahas situasi terkini terkait konflik perbatasan Kamboja dan Thailand di Kuala Lumpur, Senin (22/12) hari ini.

Mengutip dari Antara, Minggu (21/12), Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan pertemuan khusus ini diselenggarakan berdasarkan keputusan Perdana Menteri Malaysia, Kamboja, dan Thailand pada 11 Desember 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan khusus itu akan dipimpin Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan.

Pertemuan tersebut akan menyediakan wadah bagi para Menteri Luar Negeri ASEAN untuk bertukar pandangan mengenai situasi terkini antara Kamboja dan Thailand.

Selain itu juga untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil ASEAN untuk mendukung upaya-upaya yang sedang berlangsung menuju de-eskalasi dan penghentian permusuhan demi kepentingan perdamaian dan stabilitas antara kedua negara anggota ASEAN tersebut, serta kawasan yang lebih luas.

"Penyelenggaraan pertemuan khusus ini mencerminkan komitmen negara-negara anggota ASEAN terhadap persatuan dan solidaritas ASEAN, serta sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ini, sesuai dengan Piagam ASEAN dan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC)," demikian keterangan Kemlu Malaysia.

Sebagai Ketua ASEAN saat ini, Malaysia menyatakan tetap berkomitmen kuat untuk memajukan dialog-dialog konstruktif.

Malaysia juga menyatakan komitmen memfasilitasi kedua negara itu agar terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum internasional, hubungan bertetangga yang baik, dan hidup berdampingan secara damai, serta kerja sama bilateral dan multilateral dalam upaya mencapai penyelesaian sengketa yang damai, adil, dan berkelanjutan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, otoritas Malaysia membatasi akses peliputan jurnalis dalam pertemuan itu karena sensitivitas isu yang dibahas.

Untuk sementara ini otoritas Malaysia hanya memperkenankan media resmi milik pemerintah Malaysia untuk melakukan peliputan, untuk tetap memastikan adanya pemberitaan visual dan faktual terkait pertemuan tersebut.

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |