Pentingnya Pilih Coolant Radiator Buat Mobil Harian

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Cairan pendingin mesin atau coolant merupakan salah satu komponen penting dalam sistem kerja kendaraan, khususnya mobil yang digunakan sehari-hari. Meskipun sering dianggap sepele, peran cairan pendingin ini sangat besar dalam menjaga performa dan usia pakai mesin.

Bahkan, kinerja mesin nilai bakal lebih berat pada mobil harian ketimbang kendaraan yang biasa digunakan balap. Untuk mencegah hal tak diinginkan, penggunaan coolant yang tepat sangat disarankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Henry Sada, President Director PT Autochem Industry (AI), sebagai distributor Master Radiator Coolant menjelaskan lingkungan balap memang terasa menantang, sehingga dibutuhkan cairan radiator yang tidak hanya sanggup menjaga suhu kerja mesin ideal, tapi juga 'tahan banting' selama aksi saling susul berlangsung.

Namun kondisi tak kalah berat juga dialami pada lingkungan berkendara harian, bahkan dianggap lebih menyulitkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasannya, mobil akan menghadapi situasi stop and go yang berat bagi sistem pendingin mesin karena tidak adanya embusan udara segar dari arah depan.

Mesin tergantung sepenuhnya pada radiator coolant untuk melepaskan panas ketika mobil lebih banyak berhenti di tengah jalan yang macet, berdebu, dan suhu sekitarnya tinggi.

Lantas untuk memilih coolant yang tepat, ia mengatakan dianjurkan memakai cairan radiator dengan transfer heat optimal.

"Sehingga proses pelepasan panas mesin di radiator sanggup menjaga suhu kerja idealnya," kata Henry dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (19/12).

Selain itu kata dia cairan tersebut harus dilengkapi aditif anti korosi sehingga lebih aman terhadap sistem pendinginan mesin kendaraan. Kalau bisa, cairan pendingin telah didesain untuk berbagai teknologi mesin, seperti katup variabel dan turbo intercooler.

Misalnya pada produk Master Radiator Coolant, cairan mereka telah dirancang sekaligus untuk iklim tropis. Kemudian, telah diaplikasikan juga bahan organik dengan dampak positif yaitu minim penguapan yang berarti membuat usia pakai coolant lebih lama.

Dengan begitu, cairan ini sanggup memperpanjang usia pakai radiator serta komponen pendukungnya.

"Master Radiator Coolant sebagai jawaban terhadap kebutuhan cairan radiator yang cocok untuk iklim tropis di Indonesia," kata Chris Sada, Finance Director AI.

Jangan pakai air AC

Anjuran menggunakan coolant mematahkan anggapan radiator mobil boleh diisi menggunakan air AC. Faktanya tidak demikian, sebab mengisi radiator dengan air sembarangan justru dapat merusak komponen.

Penjelasannya, ketika mesin bekerja, pergerakan komponen internalnya menghasilkan panas yang seiring waktu meningkatkan suhu menjadi sangat tinggi.

Suhu tinggi berlebihan alias overheat pada mesin berdampak negatif ke penurunan performa. Buat mengatasi hal ini radiator yang menghasilkan suhu dingin berperan menjaga suhu mesin tetap berada di posisi optimal.

Transfer suhu panas menjadi dingin dan sebaliknya dilakukan oleh radiator menggunakan coolant yang bersirkulasi. Coolant bersuhu panas dari area mesin masuk ke radiator yang menurunkan temperaturnya. Coolant temperatur rendah itu kemudian disirkulasikan kembali ke area mesin untuk membantu pendinginan.

Berdasarkan fungsi ini coolant butuh spesifikasi khusus, salah satunya tahan panas di atas 100 derajat celsius. Jika radiator diisi air biasa, yang titik didihnya sekitar 100 derajat celsius, maka bisa menghambat proses pendinginan mesin.

Selain bikin mesin cepat overheat, penggunaan air juga membawa dampak buruk lainnya seperti menimbulkan korosi karena penguapan. Sementara coolant punya kandungan zat anti karat.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |