Sepanjang 2025, PHE Gelar 831 CSR se-Indonesia

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Selain melakukan produksi intinya sebagai subholding PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) juga memperkuat strategi sosial sebagai perusahaan yang berdampingan dengan masyarakat.

Sepanjang 2025 ini, PT PHE telah melakukan setidaknya memiliki 831 program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) atau Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Indonesia.

"Selama kurun waktu tahun 2025, Pertamina Hulu Energi memiliki 831 Program Pemberdayaan Masyarakat, dengan berbagai program mulai dari sektor pendidikan, lingkungan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, sampai dengan bencana alam," kata Senior Manager External Communication and Stakeholder Relations PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Fitri Erika kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (20/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah tersebut, ada 60 di antaranya terkait ketahanan pangan. Dia mengatakan menerangkan setiap PPM yang diterapkan di suatu daerah, mereka dampingi dan tinjau selama lima tahun. Setelah itu,ketika sukses, ada peluang PPM itu direduplikasi untuk diterapkan di daerah lain.

Program terkait konservasi burung hantu untuk membantu petani Banggai itu, kata Fitri, sudah diterapkan juga di daerah lain. Salah satu contoh suksesnya adalah membantu konservasi predator alami untuk mengatasi hama tikus di pertanian Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah.

Membantu melakukan konservasi burung hantu untuk mengatasi hama tikus di pulau itu dinilai sukses hingga diterapkan juga untuk program di daerah lain.

"Termasuk juga [direduplikasi] di Pulau Jawa," kata Fitri saat berbincang dengan wartawan usai konferensi pers.

Pada kesempatan itu, Fitri menerangkan saat para petani masih menggunakan aliran listrik untuk mengusir hama tikus, tak jarang justru menjadi korban tersetrum.

Berkaca dari itu, ketika memiliki kesempatan untuk melaksanakan CSR  di lokasi tersebut, terpetiklah ide untuk memanfaatkan predator alami guna mengatasi hama tikus.

Predator alami itu adalah burung hantu endemik Kepulauan Banggai, Serak Sulawesi (Tyto rosenbergii).

"Kami bersama-sama petani berdiskusi apa yang bisa dilakukan, akhirnya kita menyiapkan burung hantu--jadi ada namanya spesies Serak Sulawesi. Kami melakukan konservasi dan menyediakan rumah burung hantu. Dan masalah tikus itu pun terjawab [bisa diselesaikan]," kata Fitri.

Salah satu kandang untuk burung hantu Serak Sulawesi yang menjadi Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Pertamina Hulu Energi untuk mengusir hama tikus di sawah, Banggai, Sulawesi Tengah. (Dok PT PHE)Salah satu kandang untuk burung hantu Serak Sulawesi yang menjadi Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Pertamina Hulu Energi untuk mengusir hama tikus di sawah, Banggai, Sulawesi Tengah. (Dok PT PHE)

Ternyata, bukan hanya menjadi pengusir hama tikus. Fitri Kehadiran burung-burung bermata 'belo' itu menjadi daya tarik wisata edukasi konservasi Serak Sulawesi di wilayah tersebut.

"Kami juga melakukan edukasi terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, dan itu menjadi satu daerah objek wisata untuk melihat edukasi terkait burung hantu Serak Sulawesi," kata dia.

Serak Sulawesi adalah burung hantu endemik di Sulawesi. Selain di Kepulauan Banggai, burung hantu itu juga ditemukan di Kepulauan Sangihe.

Burung hantu ini sangat besar dengan cakram wajah dan mahkota abu-abu, tubuh atas dan sayap merah karat dengan pola gelap yang menyebar.

Hewan predator terbang ini lebih menyukai daerah terbuka seperti lahan pertanian, perkebunan, dan tepi hutan.

Bantuan bencana

Bukan cuma CSR, dalam kesempatan itu, Fitri menerangkan pihaknya pun turut menerjunkan bantuan alat dan relawan hingga mengirim bantuan logistik untuk membantu bencana hidrometeorologi banjir bandang dan longsor di Sumatra. Apalagi, katanya, PT PHE memiliki fasilitas di sekitar lokasi bencana seperti di Pangkalan Susu dan di Aceh Tamiang.

Fitri mengatakan saat bencana terjadi dan akses--baik komunikasi maupun transportasi terputus--pengiriman bantuan dilakukan dengan berkoordinasi dengan SKK Migas. Selain itu, pihaknya pun berkoordinasi dengan  kontraktor-kontraktor di wilayah-wilayah terdekat dari daerah terdampak, sehingga bantuan dapat dikirim dengan lebih cepat.

"Sampai dengan hari ini kami juga masih memiliki posko yang tersentralisasi di Medan untuk penanganan di wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Sementaral di Sumbar (Sumatera Barat) kita koordinasikan dengan BNPB," kata Fitri.

(kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |