Suriah Kutuk Serangan Diduga ISIS Tewaskan 2 Tentara AS

7 hours ago 6

CNN Indonesia

Minggu, 14 Des 2025 11:50 WIB

Pemerintah Suriah mengutuk keras serangan diduga ISIS di Palmyra yang menewaskan dua prajurit dan satu warga Amerika Serikat pada Sabtu (13/12). Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa. (Foto: REUTERS/Bing Guan)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Suriah mengutuk keras serangan diduga ISIS di Palmyra yang menewaskan dua prajurit dan satu warga Amerika Serikat pada Sabtu (13/12).

"Suriah mengutuk keras serangan teroris yang menargetkan patroli kontra-terorisme gabungan Suriah-AS di dekat Palmyra," kata Menteri Luar Negeri Asaad Hassan Al Shaibani dalam sebuah unggahan di X, seperti dikutip kantor berita Suriah SANA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al Shaibani juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan mendoakan agar korban luka segera pulih.

Selain menewaskan tiga orang, serangan tersebut juga melukai tiga tentara AS. Ketiga prajurit kini sudah dalam kondisi baik.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan kepada pemerintah serta rakyat AS, dan kami berharap para korban luka segera pulih," demikian pernyataan Al Shaibani.

Pada Sabtu, serangan terjadi di kota Palmyra di pedesaan Homs saat pasukan keamanan Suriah dan AS melakukan patroli gabungan di daerah tersebut.

SANA melaporkan seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah pasukan hingga dua tentara AS dan seorang penerjemah tewas. Tiga tentara AS dan dua personel keamanan Suriah juga terluka.

Presiden AS Donald Trump telah bersumpah akan membalas serangan yang menewaskan warganya tersebut.

"Ini adalah serangan ISIS terhadap AS dan Suriah, di wilayah Suriah yang sangat berbahaya, yang tidak sepenuhnya dikuasai oleh mereka. Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa sangat marah dan terganggu oleh serangan ini. Akan ada pembalasan yang sangat serius," kata Trump di Truth Social.

Ini merupakan serangan pertama terhadap AS sejak Al Sharaa menggulingkan rezim Bashar Al Assad di Suriah akhir tahun lalu.

Menurut seorang pejabat Pentagon yang bicara kepada AFP dengan syarat anonim, serangan ini "terjadi di daerah yang tidak dikuasai oleh Presiden Suriah."

ISIS merebut sebagian besar wilayah Suriah dan Irak pada 2014 selama perang saudara Suriah, sebelum akhirnya dikalahkan secara teritorial di negara tersebut lima tahun kemudian.

Namun, para pejuangnya masih mempertahankan keberadaan mereka, terutama di kawasan gurun.

Pasukan AS sementara itu ditempatkan di wilayah timur laut Suriah yang dikuasai Kurdi serta di Al Tanf dekat perbatasan dengan Yordania.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |