CNN Indonesia
Rabu, 25 Jun 2025 14:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencak-mencak ke media AS, CNN dan New York Times perkara serangan Pentagon ke fasilitas nuklir Iran.
Trump kesal karena dua media terkemuka di AS itu memberitakan kondisi tiga fasilitas nuklir di Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan usai dibombardir bom GBU-57 dari jet pengebom siluman B-2, Minggu (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui akun media sosial Truth dan X, Trump membantah laporan CNN dan New York Times yang menyebutkan tak ada kerusakan beraty pada situs2 itu.
"Berita palus CNN bersama New York Times yang gagal, telah bekerja sama dalam upaya merendahkan salah satu serangan militer (AS) paling sukses dalam sejarah," tulis Trump dalam akun X.
"Situs nuklir di Iran hancur sepenuhnya! CNN dan New York Times dikritik habis-habisan oleh publik," lanjut unggahan Trump.
Dalam laporan eksklusif, CNN memberitakan berdasarkan keterangan sumber intelijen AS bahwa serangan bom GBU-57 tidak sampai menghancurkan tiga fasilitas nuklir.
Menurut penilaian awal intelijen AS yang dijelaskan oleh tiga orang yang diberi pengarahan tentang laporkan tersebut, serangan yang direstui Trump itu hanya menundanya selama beberapa bulan.
Dilansir dari CNN, Rabu (25/9), penilaian dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan (Defense Intelligence Agency/DIA).
Salah satu sumber menyebut laporan awal ini berdasarkan pada penilaian kerusakan pertempuran yang dilakukan oleh Komando Pusat AS setelah serangan AS.
"Analisis kerusakan pada situs dan dampak serangan terhadap ambisi nuklir Iran masih berlangsung, dan dapat berubah seiring dengan tersedianya lebih banyak informasi intelijen," demikian dikutip dari laporan CNN.
Temuan awal tersebut bertentangan dengan klaim berulang Trump bahwa serangan tersebut "benar-benar dan sepenuhnya menghancurkan" fasilitas pengayaan nuklir Iran.
(bac)