Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk turut mendukung dan mengawal program-program kerakyatan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam visi Asta Cita.
Menurutnya, kebijakan pembangunan pemerintahan saat ini memiliki pendekatan berbeda dibandingkan pemerintahan sebelumnya, dengan menempatkan rakyat sebagai subjek utama pembangunan.
Hal tersebut disampaikan Viva Yoga saat menjadi keynote speech dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) I Pemuda Muhammadiyah Lamongan yang digelar di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (25/12). Rapimda tersebut mengusung tema "Kekuatan Pemuda Negarawan untuk Membangun Kemandirian Berorganisasi."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Viva Yoga menjelaskan, pendekatan kerakyatan diwujudkan melalui berbagai program strategis, seperti Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, Swasembada Pangan, serta Hilirisasi industri.
Program-program tersebut, kata dia, dirancang dengan melibatkan langsung masyarakat dalam gerakan ekonomi dan pembangunan nasional.
"Dengan berbagai institusi, seperti Koperasi Merah Putih, rakyat diajak bersama membangun pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Ia mencontohkan, dalam kurun waktu satu tahun pemerintahan, program MBG telah berhasil dijalankan. "Di beberapa negara makan gratis untuk anak sekolah memerlukan waktu antara 10 hingga 15 tahun," ungkapnya.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan kekuatan Indonesia yang ditopang sumber daya alam melimpah serta sumber daya manusia yang unggul.
Viva Yoga mengatakan, Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi massa Islam merupakan aset besar untuk menunjang pembangunan. Karena itu, dia mendorong agar organisasi ini bersama organisasi massa Islam lainnya untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kekuatan ini menjadi pondasi utama dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang", ujar mantan Presidium Nasional KAHMI itu.
Untuk menuju persatuan di antara organisasi massa Islam ditegaskan perlunya ada kesadaran kolektif dari tokoh-tokoh umat.
"Kita jangan sampai mau diadu domba dan terpecah belah oleh hal-hal yang sifatnya pragmatis", tegasnya.
Persatuan dan kesatuan menjadi kunci nasionalisme Indonesia. Masing-masing negara memiliki konsep dan visi nasionalisme yang berbeda-beda.
"Indonesia memiliki watak, sifat, dan sejarah yang berbeda terkait konsep nasionalisme," ujarnya.
Konsep nasionalisme Indonesia adalah anti penjajahan dan imperialisme.
"Imperialisme dan penjajahan adalah bentuk kezaliman. Kezaliman adalah bertentangan dengan semua ajaran agama," tuturnya.
Dari sinilah menurut Viva Yoga membuat nasionalisme kita adalah nasionalisme religius. Konsep yang demikian penting untuk menjadi perenungan bagi Pemuda Muhammadiyah dalam menjalankan gerakannya.
Dalam kesempatan tersebut, pria asal Lamongan itu mengingatkan bahwa dunia telah berubah. Perubahan ini terjadi karena kemajuan teknologi.
"Hadirnya teknologi mampu mengganti peran manusia tidak hanya dalam dunia kerja namun juga dalam fungsi kecerdasan," ungkapnya.
Dicontohkan di gate-gate jalan tol sudah tidak ada petugas penjaga, di beberapa jenis kereta sudah tidak ada masinis. Ke depannya sudah tidak ada mobil berbahan bakar fosil dan diganti dengan mobil listrik yang menyebabkan hilangnya SPBU.
Menghadapi kemajuan teknologi yang semakin canggih, Viva Yoga mengingatkan kepada Pemuda Muhammadiyah untuk menyusun strategi dan taktik bagaimana kader dan organisasi mampu menjawab tantangan kemajuan teknologi yang menyingkirkan peran manusia.
Di tengah ratusan peserta rapat pimpinan daerah, juga hadir Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Pengurus Daerah Muhammadiyah Lamongan M. Said, Ketua Pemuda Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur M. Anang Nafiuzzaki, dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Lamongan Husnul Abidin Saputra.
(ory/ory)

















































